Data ekonomi sebuah negara biasanya digunakan oleh semua investor profesional, perbangkan, asuransi, asset management dan pensiun baik dalam negeri maupun luar negeri sebagai indikator untuk menentukan negara mana yang menjadi tujuan investasi dan bentuk investasi apa yang paling menguntungkan.
Data ekonomi menjadi indikator pergerakan investasi para investor dalam maupun luar negeri, Diartikel bagian kedua ini akan dibahas beberapa indikator ekonomi dan dampaknya ke strategi investasi agar dapat menghasilkan keuntungan maksimal.
Indikator Ekonomi
1. Suku Bunga Acuan
Salah satu ekonomi penting yang selalu diperhatikan oleh onvestor adalah bunga acuan sebuah negara, Di Indonesia sku bunga acuan yang digunakan adalah 7-day Reverse Repo Rate (BI 7BRR) yang biasanya diumumkan tiap bulan dan ditetapkan oleh Bank Indonesia.
![]() |
Sumber: Tradingeconomics.com Bank Indonesia Adakalanya suku bunga naik saat Bank Indonesia menerapkan kebijakan stabilitas (pengetatan ekonomi) ada juga suku bunga diturunkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Tingkat suku bunga acuan yang ditetapkan Bank Indonesia akhirnya akan mempengaruhi daya beli masyarakat dan kinerja dari perusahaan-perusahaan yang menggunakan fasilitas pinjaman perbangkan sebagai modal kerja. Suku bunga acuan juga mempengaruhi tingkat suku bunga simpanan (tabungan dan deposito) Kalau dilihat ditahun 2020 petengahan sampai mau akhir 2022 BI menerapkan sukubunga sangat rendah dikarenakan penurunan kegiatan ekonomi karena wabah covid, tetapi ketika wabah mereda dan ekonomi kembali tumbuh pelan-pelan BI menaikan sukubunga untuk stabilisasi ekonomi puncaknya di akhir tahun 2024. 2. Nilai Tukar Rupiah |
Rupiah yang melemah terhadap USD akan membuat barang impor menjadi mahal sehingga mempengaruhi tingkat inflasi dan melemahkan daya beli masyarakat. kebalikanya penguatan rupiah akan menguntungkan perusahaan eksportir ke luar negeri. dan ketika rupiah menguat maka akan membuat barang impor murah tetapi membuat ekspor akan tertekan
kondisi terbaik nilai mata uang adalah saat nilai tukar stabil, sehingga aktifitas ekspor dan import tidak terganggu.
Nilai tukar rupiah juga menunjukan aliran dana asing di sebuah negara. Ketika investor global masuk ke Indonesia secara agresif ini akan membuat nilai tukar rupiah menguat begitu sebaliknya.
3. Inflasi
Inflasi adalah suatu indikator yang menunjukan tingkat kenaikan harga barang-barang secara umum, dan inflasi mempengaruhi daya beli masyarakat. Inflasi yang tinggi akan membuat daya beli semakin lemah sehingga ekonomi akan turun.
Ada dua penyebab inflasi yaitu; pertama kenaikan biaya seperti bahan baku produksi,biaya trasportasi pengiriman barang, dan pelemahan nilai tukar rupiah, kedua pemintaan barang yang tinggi menunjukan perekonomian membaik tetapi bila berlebihan dapat membuat ekonomi bubble atu overheating, keadaan ini biasanya pemerintah membuat kebijakan pengetatan dengan menaikan suku bunga, memperketat aturan kredit perbangkan dan lain-lain.
Ketika permintaan lemah atau kondisi ekonomi rendah dengan indikator inflasi rendah maka pemerintah mengambil kebijakan menurunkan tingkat suku bunga, melonggarkan aturan kredit perbangkan, meningkatkan anggaran subsidi, menurunkan pajak.
![]() |
Inflasi Indonesia dari tahun 1998 |
Krisis ekonomi tahun 1998 yang menyebabkan kejatuhan Presiden Suharto sebagi presiden disebabkan oleh korupsi, hutang yang besar, dan nilai tukar rupiah yang melemah dari dari 2500 per dollar meningkat menjadi 12.500 per dollar sehingga pemerintah menaikkan suku bunga lebih dari 50 % pada saat itu untuk menstabilkan rupiah.
Sekarang biasanya pemerintah memiliki target inflasi yang wajar dikisaran 4% +/- 1% yang artinya pemerintah menjaga inflasi antara 3% sd 5%, jika melewati 5% maka pemerintah akan mengambil kebijakan pengetatan, sebaliknya bila inflasi di bawah 3 % pemerintah akan menerapkan kebijakan mendorong aktivitas ekonomi.
4. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)
Ada lima komponen untuk menghitung PDB suatu negara yaitu;
- Konsumsi (consumtion C)
- Investasi (I)
- Belanja Pemerintah (goverment spending G)
- Exsport (X)
- Import (I)
- PDB = C + I + G + X - I
Sebagai investor saham kita tak perlu menghitung pertumbuhan PDB secara manual, karena data pertumbuhan ekonomi sudah dihitung pemerintah dan tersedia secara luas di website lokal maupun internasional.
Investor perlu memahami komponen dari pertumbuhan ekonomi, untuk membaca arah pertumbuhan ekonomi ke depan, Konsumsi masyarakat yang baik akan mendorong pertumbuhan ekonomi, Pemerintah mengundang investasi dalam negeri naik lokal maupun internasional seperti membangun pabrik baru, exspansi perusahaan akan berdampak menciptakan lapangan kerja dan akan mendorong pertumbuhan dimasa depan. Pengeluaran pemerintah di insfratruktur, pengadaan barang dan jasa akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Terakhir ekspor dikurangi import akan menunjukan aktivitas perdagangan secara global.
6. Neraca Perdagangan
Perkembangan perekonomian juga dapat dilihat dari neraca perdagangan yang dihitung dengan cara ekspor dikurangi impor.
Neraca perdagangan yang positif menunjukan kondisi ekspor sebuah negara lebih besar dari impor dan ini disebut suplus, kebaliaknya bila impor lebih besar dari ekspor disebut defisit perdagangan.
Kegiatan ekspor-impor suatu negara mempengaruhi nilai tukar mata uang sehingga mempengaruhi kebijakan pemerintah secara moneter maupun fiskal.
![]() |
Neraca Perdagangan Indonesia 10 tahun ke belakang |
7. Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran adalah persentasi penduduk yang tidak berkerja dibandingkan total penduduk sebuah negara. saat kondisi ekonomi negara melemah biasanya tingkat pengangguran cenderung mengalami peningkatan, sebaliknya jika kondisi ekonomi membaik biasanya tingkat penganggurab cenderung menurun.
Aktivitas ekonomi tergambar dari pertumbuhan kredit atau pinjaman perbangkan, bila pertumbuhan kredit tinggi menunjukan aktivitas bisnis yang meningkat, begitu sebaliknya.
Sektor Kebutuhan Pokok dan Kebutuhan Tidak Pokok
Biasanya ketika kondisi ekonomi sedang lesu, masyarakat menahan diri unutk membeli hal-hal yang bukan temasuk kebutuhan pokok, seperti mobil, motor, HP, pariwisata, dan restauran.
ketika kondisi ekonomi melemah umumnya penjualan dari perusahaan yang bukan menjual kebutuhan pokok akan lebih terpukul dibanding perusaan kebutuhan pokok seperti makanan, bahan baku, dan kebutuhan sehari-hari.
Setelah membahas delapan indikator ekonomi yang harus dipahami investor karena indikator ini bisa menjelaskan kondisi dan arah perkembangan ekonomi, yang diujungnya perkembangan atau siklus ekonomi tergambar pada siklus perkembanga saham.
lalu bagaimana menyikapi siklus ekonomi dalam dunia investasi saham agar, investor mengalokasikan aset invetasinya khususnya saham di dalam portofolio akan dibahas di bagian ketiga artikel ini.
Anda Juga bisa mengunjungi Website dan Channel Youtube saya :
- Belajar Bisnis online di https://www.belajarbisnisonline.net/
- Blog yang hobi berkebun di https://marilihatkebunku.blogspot.com/
- Channel Youtube di https://www.youtube.com/channel/UCi3lWxnCoDZNn5csDQVjRaQ
- Tiktok di https://www.tiktok.com/@herufahrudin7?is_from_webapp=1&sender_device=pc
Komentar
Posting Komentar